Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Terlupa

Orang yang iklas ialah orang yang senatiasa berbuat hanya karena Allah, bukan semata-mata untuk manusia. mereka yang selalu menebarkan kebaikan di bumi untuk bekal di akirat kelak ketika mereka pulang ke kampung akhirat. Orang-orang yang senantiasa melibatkan Allah adalah mereka yang lisannya selalu basah dengan dzikir kepada Allah, langkahnyaa senantiasa mengharapkan ridha Allah. dan tiada alasan hanya melakukan sebua kebaikan yang Alla ridhai. Di ujung jalan kehidupan ini senantiasa kita tela dihadapkan pada sebuah pilihan yang telah kita tentukan sejak kini. pilihan ini ibaratkan menjadi alarm perbuatan. yang menjadi pengingat ketika kita mulai berbelok arah. Sebuah pilihan yang menjadi tujuan hidup manusia, yang semua manusia menginginkan nya, namun tak banyak yang berjuang untuk sunguh-sungguh menggapainya. yaitu syurgaNya. dimana ia menjanjikan keindahan disana dan penuh dengan ketenangan. Kesenangan dunia yang melalaikan kita dari kehidupan akhirat. seingga kita menganggap dunia...

kita sering lupa

  Terkadang kita sering lupa Kehidupan akan selalu berjalan. Tak peduli telah menjadi apa kita hari ini. Ia akan selalu bekerja sesuai perintah tuhanya. Bergantinya siang dan malam. Hadir dan perginya seseorang,semua telah menjadi hukum alam. Namun dalam kehidupan ini. Kita masih memiliki wilayah untuk ber Ikhtiar . Melakukan yang terbaik dalam setiap langkah. Terkadang kita juga sering lupa, bahwa Allah tidak hanya menciptakan kita,tapi Allah juga mengatur. Maka kita tidak bisa hidup semau kita ,tapi harus dengan apa maunya Allah. Dan kita terkadang juga sering lupa bahwa kelak akan ada hari pembalasan atas semua perbuatan kita di dunia. Sehingga kita sering kali acuh terhadap akhirat. Menganggap dunia seakan nyata sedangkan akhirat hanya sebuah cerita.

Tentang sebuah penantian

Tentang sebuah penantian Aku selalu berdoa kepada Allah agar mereka yang hadir bukan hanya singgah untuk menatap,namun mereka yang sungguh untuk menetap. Selalu berdoa kepada Allah bahwa yang hadir tidak hanya berani untuk mengetuk pintu hati, tapi berani untuk mengetuk pintu rumah dan menemui wali. Selalu meminta kepada Allah ia yang datang penuh dengan keyakinan dan kesungguhan untuk menjabat tangan ayah demi sebuah ikatan yang mulia. Dan Ketika kelak Allah persatukan dua insan. Semoga ia yang selalu menahan tangannya atas amarah. Menahan lisannya atas kecewa Dan menerima kekurangan dan siap mensyukuri setiap kelebihan Tanpa banyak menuntut namun lebih banyak menuntun. Teruntuk kita wanita mulia. Jaga hati pada mereka yang hanya berani menebar janji dan mengetuk pintu hati namun tak kunjung memberi pasti pada ikatan suci yang di ridhai. Jangan biarkan kecewa dan trauma menyelimuti jiwa. Karena salah dalam meletakan cinta.